REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pembangunan moda transportasi trem di Kota Surabaya ditargetkan rampung pada 2017 mendatang. Sehubungan dengan kehadiran angkutan massal cepat tersebut, Pemkot Surabaya akan memangkas jumlah angkutan kota (angkot) secara besar-besaran.
Disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Eddi, jumlah angkot yang ada di kota Surabaya sekarang ini sudah terlalu banyak. “Satu trayek saja sekarang bisa sampai 150. Ini karena praktik pemberian izin dahulu yang terlalu mudah,” ujar Eddi di sela wokshop menganai angkutan massal cepat di Balai Kota Surabaya, Rabu (3/11).
Oleh karena itu, menurut Eddi, saat fasilitas trem siap dioperasikan, akan dilakukan pemangkasan jumlah angkot. “Saat ini di Kota Surabaya beroperasi lebih-kurang 4 ribu unit angkot. Saat trem siap, kita hanya perlu 1100 (unit angkot),” kata dia
Selain pemangkasan, Eddi menyampaikan, juga akan dilakukan pengaturan ulang rute atau rerouting. Di samping itu, akan dilakukan pula peremajaan. “Angkot-angkot yang ada saat ini akan diganti. Gambarannya, angkutan nanti ber-AC dan menggunakan bahan bakar gas,” kata Eddi.