Jumat 28 Nov 2014 18:53 WIB

PDIP Kecewa Sikap Ahok

Rep: C13/ Red: Winda Destiana Putri
Basuki Tjahaja Purnama
Foto: : Republika/ Tahta Aidilla
Basuki Tjahaja Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  PDI Perjuangan mengaku kecewa dengan sikap Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). PDIP kecewa kepada Ahok karena gubernur ini berani menolak Calon Wakil Gubernur (cawagub) yang diusungkan PDIP, Boy Sadikin.

"PDIP tentu sangat kecewa," ungkap Juru Bicara PDIP Eva Sundari saat dihubungi Republika Online, Jumat (28/11). Eva juga menila sikap yang dilakukan Ahok tersebut sebagai ketidakadilan terhadap partai banteng tersebut.

Eva menjelaskan, Ahok tidak bisa lepas dari PDIP mengingat proses pencalonan gubernur dan wakil gubernur Jakarta waktu lalu. Menurutnya, PDIP telah berkonstribusi terhadap pemenangan Ahok di Jakarta.

"Tentu ini tidak fair," ungkap Eva. Karena, tanpa PDIP, Ahok tidak mungkin bisa menjadi wakil dan kemudian menjadi gubernur Jakarta. Karnea, saat pemilihan Cagub-Wagub Jakarta, PDIP berkoalisi dengan Gerindra demi merebut kursi gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

Eva mengaku mengetahui Ahok memiliki hak untuk memilih wagubnya sendiri. Namun, Ahok juga harus mengingat proses awalnya menjadi pimpinan di kota metropolitan ini.

Menurut Eva, apabila Ahok kurang merasa cocok dengan cawagub yang dicalonkan PDIP, Ahok bisa membicarakan lagi dengan PDIP. "Komunikasikanlah dengan PDIP," ujar Eva. Eva mengharapkan dengan adanya komunikasi antar dua pihak bisa menghasilakn hasil yang bisa disepakati.

Sebelumnya, PDIP telah mengancam mencabut dukungan politik kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Mereka mengancam jika tidak menjadikan kadernya, Boy Bernardi Sadikin sebagai wakil gubernur.

Pengancaman ini muncul setelah Ahok mengatakan akan tetap memilih Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Sarwo Handayani, menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ahok beralasan menginginkan pendamping yang bisa kerja cepat dan mengikuti ritme kerjanya. Dengan alasan inilah Ahok lebih memilih Yani dibanding Boy Sadikin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement