REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan batal melakukan blusukan asap di Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Rabu (26/11). Padahal, Jokowi dijadwalkan tiba di lokasi blusukan pada pukul 15.00 WIB.
Berdasarkan informasi dari tim koordinator lapangan Walhi, Zulfani, yang menggagas blusukan asap, presiden telah terbang dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru dengan menggunakan helikopter untuk menuju Desa Sungai Tohor pada pukul 14.25 WIB.
Namun, saat melintasi kawasan konservasi Zamrud, ada awan hitam menggantung. Sehingga, helikopter yang membawa presiden serta rombongan terpaksa putar balik ke Bandara Pekanbaru.
"Prosedur dari pilot sulit untuk kondisi alam seperti itu," ujar dia.
Padahal, ratusan warga telah berkumpul sejak pagi di halaman kantor Kecamatan Tebing Tinggi Timur. Sebab, rencananya helikopter Jokowi akan mendarat di lokasi tersebut.
Setelah mendapat kepastian Jokowi batal datang, warga pun bubar dan kembali ke rumah masing-masing. Padahal, siswa-siswa sekolah telah dipulangkan lebih awal demi menyambut Jokowi. Bahkan, ada warga yang sengaja menutup kedainya demi bisa bertemu Jokowi. Maklum, ini merupakan pertama kalinya Desa Sungai Tohor akan kedatangan tamu kehormatan.
"Saya dan warga tentu kecewa Pak Jokowi batal datang. Warga sudah antusias bersiap menyambut kedatangan Pak Jokowi sejak beberapa minggu," ujar salah satu warga, Abdul Manan.
Meski demikian, lanjut Manan, tujuan utama blusukan asap bukanlah sekadar bertemu dengan presiden. Namun, warga berharap presiden dapat menghentikan bencana asap yang terus terjadi di kampung mereka.
Seperti diketahui, rencana Jokowi datang ke Sungai Tohor untuk memenuhi 'tantangan' dari warga setempat yang meminta presiden melakukan blusukan asap ke desa mereka. Sebab, Sungai Tohor merupakan salah satu desa di Riau yang selalu menderita bencana asap akibat kebakaran hutan.
Warga desa Sungai Tohor, Abdul Manan, yang pertama kali membuat surat untuk Jokowi. Lewat surat tersebut, ia meminta presiden melihat langsung kondisi masyarakat desa. Termasuk kondisi hutan desa yang sudah rusak akibat penyalahgunaan lahan. Lewat blusukan, Manan berharap, Jokowi bisa bergerak cepat mengatasi kabut asap di Riau.