Kamis 20 Nov 2014 13:05 WIB
Bentrokan TNI-Polri

Dampak Sosial Bagi Masyarakat Terkait Konflik TNI-Polri

Rep: C01/ Red: Winda Destiana Putri
Jumpa pers bentrokan TNI dan Polri
Jumpa pers bentrokan TNI dan Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik berulang yang melibatkan TNI dan Polri dapat menimbulkan dampak sosial yang kurang baik bagi masyarakat. Pengamat sosial Adriani Galry Adoniram Tobondo menilai setidaknya ada dua dampak sosial yang dirasakan masyarakat.

Adriani menilai, dampak sosial pertama yang dirasakan oleh masyarakat dari berulangnya konflik TNI dan Polri ialah, konflik ini menjadi sebuah pembelajaran yang kurang baik bagi masyarakat.

Dari berulangnya konflik yang melibatkan TNI dan Polri ini, dikhawatirkan akan terbentuk opini kurang baik dari masyarakat terhadap aparat-aparat negara ini.

"Bentrokan ini merupakan contoh yang sangat buruk untuk masyarakat," jelas Adriani, Kamis (20/11).

Selain itu, seringnya terjadi konflik antara TNI dan Polri dapat menyebabkan turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dua aparatur negara yang bertanggung jawab dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara ini. Adriani menilai akan timbul pemikiran di masyarakat yang meragukan etos kerja dari TNI dan Polri jika kedua aparatur negara ini kerap berselisih.

"Bagaimana bisa menjadi bagian yang menunjang untuk pertahanan dan keamanan serta keberlangsungan negara, jika tidak solid?" ujar Adriani.

Untuk menyelesaikan konflik ini, Adriani menilai pemerintah perlu membantu memfasilitasi para anggota TNI maupun Polri dengan hal-hal yang dapat dijadikan media untuk mengaktualisasikan diri mereka masing-masing. Pasalnya, Adirani melihat keterlibatan masing-masing pihak dalam menjalankan tugas dapat meminimalisir terjadinya ketegangan-keteganan di antara TNI maupun Polri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement