REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat catatan penting dari beberapa pihak.
Catatan ini muncul setelah Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menolak keras kenaikan BBM. "Komunikasikan dahulu dengan kepala-kepala daerah," kata pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya, Rabu (19/11).
Yunarto menjelaskan, jika Jokowi saat itu membicarakan dahulu dengan kepala daerah, kemungkinan penolakan BBM tidak terjadi. Menurutnya, pemerintahan Jokowi terbukti kurang bisa bersosialisasi dengan pemerintahan daerah.
"Apalagi keputusan kenaikan BBM yang dilakukan Jokowi ini terkesan mendadak," kata Yunarto.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatomo memang telah menegaskan menolak kenaikan harga BBM. Padahal, Rudi merupakan bagian pemerintahan yang seharusnya sejalan dengan pemerintah pusat. Selain itu, Rudi juga menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Solo dan sahabat dari Jokowi.