REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Usai pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM, reaksi bernada protes terus berdatangan dari wakil rakyat. Banyak diantaranya mempersoalkan kenaikan tersebut ditetapkan saat harga minyak dunia turun.
Wasekjen PKS, Fahri Hamzah mengatakan sebaiknya pemerintah tidak usah berdalil lewat pengalihan subsidi. Menurutnya Pemerintah harus jujur, karena pengeluaran rakyat menjadi bertambah akibat hal ini.
"Bilang saja Pemerintah mau ambil uang dari kantong rakyat, ga usah bilang membakar-bakar uang," kata dia.
Pernyataan salah satu pimpinan DPR diatas, membantah pernyataan pemerintah. Yang mengatakan bahwa adanya subsidi BBM sebelum kenaikan, membuat pengeluaran negara membengkak hanya untuk sektor ini. Atau sering diistilahkan dengan membakar-bakar uang saja.
Menurut Fahri, sekecil apapun dana yang berhubungan dengan uang rakyat harus dijelaskan. Untuk apa meminta dana tersebut.
"Setiap anda dipungut biaya apapun, anda harus dijelaskan, untuk apa dana itu dimintakan," ungkap Fahri, di Kompleks Parlemen, Rabu (19/11).
Ia menuturkan keadaan ini menjadi yang pertama kali dalam sejarah Indonesia. Yaitu ketika harga minyak dunia turun, justru di negara kita pemerintah menaikkan harga BBM.