Rabu 19 Nov 2014 03:19 WIB

Golkar Disarankan Beri Ruang Bagi Kader Muda

Rep: c08/ Red: Joko Sadewo
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kanan) memukul gong didampingi, Akbar Tanjung, Idrus Marham dan Nurdin Halid saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar ke VII di Yogyakarta, Selasa (18/11).
Foto: Antara/Regina Safri
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kanan) memukul gong didampingi, Akbar Tanjung, Idrus Marham dan Nurdin Halid saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar ke VII di Yogyakarta, Selasa (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pengamat Politik dari Saiful Mujani Research and Consulting, Djayadi Hanan menyarankan agar Partai Golkar meniru PDI Perjuangan yang banyak membuka ruang bagi kader muda untuk memimpin. Djayadi mencontohkan kesuksesan PDIP dengan melahirkan pemimpin seperti Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, Tri Rismaharini di Surabaya hingga Joko Widodo yang sekarang menjadi Presiden RI.

Sebagai partai paling senior yang memiliki kelembagaan yang kuat, serta kemapanan berpolitik, menurut Djayadi Golkar juga harus mampu menonjolkan kader-kader yang fresh untuk tampil panggung publik. “Kalau diperhatikan di Golkar figur-figur mudanya kan belum. Tokoh-tokoh di Golkar saat ini justru masih orang-orang yang masih berkaitan dengan orde baru,” kata Djayadi saat dihubungi Republika Online (ROL), kemarin.

Meski demikian, menurut Djayadi, bukan berarti Golkar tidak memiliki kader-kader muda potensial. Sebagai partai yang dewasa berpolitik, menurut Direktur Eksekutif SMRC ini justru Golkar punya banyak kader-kader muda yang potensial. Hanya saja, saat ini kepengurusan di Golkar tengah terjadi oligharki kepemimpinan, yang menghalangi kader-kader muda untuk unjuk gigi.

Proses demokrasi di Golkar semakin berkurang dengan mudahnya Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie melakukan pemecatan kadernya yang kritis. “Itulah problem utama di Golkar yang harus diselesaikan,” ucap Djayadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement