Selasa 18 Nov 2014 21:50 WIB

Mabes TNI Susun Renstra Kesejahteraan Prajurit

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Djibril Muhammad
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes TNI tengah menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang khusus membahas kesejahteraan prajurit. Hal ini berkaitan rencana peningkatan remunerasi atau penghargaan atas jasa bagi prajurit.

Renstra itu pun akan mencakup berbagai hal yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan prajurit. "Mencakup tentang perumahan, gaji, dan kesehatan prajurit," tutur Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dalam siaran pers di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (18/11).

Penyusunan Renstra Kesejahteraan Prajurit ini rencananya bakal berjalan beriringan dengan pembuatan Renstra perbaikan dan pemeliharaan alutsista yang telah dimiliki TNI selama ini.

Penyusunan Renstra ini merupakan upaya dan langkah yang diambil secara bertahap dalam memenuhi target Minimun Essential Forces (MEF) pada 2024 mendatang.

Sebelumnya, tepatnya pada pertengahan tahun ini, Moeldoko memang sempat menjanjikan adanya peningkatan besaran remunerasi untuk prajurit. Kenaikan itu diperkirakan sekitar 23 persen, atau yang sebelumnya 37 persen menjadi 60 persen.

Kenaikan itu pun rencananya sudah bisa diterapkan pada 2015. Rencana kenaikan remunerasi ini juga sudah diusulkan ke DPR dan Kementerian Pertahanan.

Selain menyinggung masalah penyusunan Renstra kesejahteraan prajurit, dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI kembali mengingatkan para prajurit TNI untuk tidak terjebak dalam jerat narkoba

Melihat kasus yang menimpa wakil rektor Universitas Hasanudin, yang kedapatan menggunakan sabu-sabu, Moeldoko mengingatkan kembali bahaya narkoba serta resiko-resiko yang mengirinya, termasuk rusaknya karier dan keluarga.

"Semua itu, tergantung dari pribadi masing-masing. Lingkungan harus dapat dikendalikan. Sekali terjebak narkoba, maka akan sulit keluar dari jebakan itu," ujar Moeldoko.

Selain itu, menyinggung soal tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pengendara motor, Moeldoko meminta kepada setiap prajurit TNI untuk tidak ugal-ugalan di jalan raya. Apalagi jika kedapatan melakukan intimidasi terhadap warga di jalan raya.

Sikap rendah hati dan menahan diri, ujar Moeldoko, diperlukan agar TNI makin dekat dengan rakyat. "Hubungan TNI dan rakyat harus baik, tidak ada lagi prajurit yang ugal-ugalan menekan rakyat, karena yang diinginkan rakyat adalah TNI yang kuat dan rendah hati," tutur mantan KSAD tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement