Selasa 18 Nov 2014 14:45 WIB

Tidak Mau Rugi, Tarif Angkutan Umum Ikutan Naik

Rep: C07/ Red: Winda Destiana Putri
Angkutan umum
Foto: The Jakarta Post
Angkutan umum

REPUBLIKA.CO.ID, SENEN -- Sebagian angkutan umum di Jakarta sudah menaikkan tarif menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) yang diberlakukan mulai Selasa (18/11) pukul 00.00 WIB.

Salah satu angkutan yang sudah menaikkan tarif adalah Metro Mini 24 jurusan Senen-Tanjung Priok. Salah seorang sopir metro mini, Andre (43 Tahun) mengaku sudah menaikkan tarif sebesar Rp 1.000 agar tidak merugi.

"Sudah naik seribu, bbm saja naik, ya saya juga tidak mau rugi dong," ujar Andre saat ditemui di Terminal Senen, Selasa (18/11).

Bukan hanya angkutan Metro Mini saja yang mengalami kenaikan tarif. Angkutan kecil seperti mikrolet pun langsung mengalami kenaikan tarif. Bahkan tak tanggung-tanggumg tarif yang dinaikkan mikrolet hingga Rp 2.000.

Johan (48) sopir Mikrolet 37 jurusan Senen-Pulo Gadung mengaku menaikkan tarif lantaran tidak mau merugi.  Sebab pendapatannya sebagai sopir angkutan umum tidak menentu.

"Setiap hari setoran Rp 240 Ribu sedangkan pendapatannya Rp 300 Ribu per hari. Jadi dalam sehari saya hanya mampu bawa pulang uang Rp 50.000," jelas Johan.

Sehingga, lanjut bapak dua anak itu, ia sudah menaikkan tarif Mikroletnya dari Rp 4.000 menjadi Rp 6.000. Seharusnya, lanjut dia, pemerintah menaikan harga BBM bagi kendaraan pribadi saja. Sedangkan untuk angkutan umum, masih dijual dengan harga Rp 6.500 per liter.

Dengan begitu, tambah dia, masyarakat ke bawah seperti dirinya tidak perlu risau dengan kenaikan harga BBM ini.

"Itu kan subsidi, seharusnya untuk kendaraan umum saja, sementara untuk kendaraan pribadi atau mewah yah harus dinaikan harganya. Karena mereka yang paling banyak menikmati premium," kata Johan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement