Senin 17 Nov 2014 22:44 WIB

BBM Jadi Naik, Toko Roti di Lampung Tutup

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Julkifli Marbun
SPBU
Foto: Pandega/Republika
SPBU

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, akhirnya jadi juga menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar Rp 2.000 per liter, pada Selasa (17/11) pukul 00.00. Pedagang toko roti terlaris di kota Bandar Lampung ini akan tutup jika harga BBM naik.

"Semua harga barang-barang sudah naik semua sebelum kenaikan harga BBM. Nah, sekarang BBM resmi naik Rp 2.000, dapat dipastikan harga-harga naik lagi termasuk ongkos angkutan. Kami akan tutup, tidak dagang lagi," kata Darsono, pemilik toko roti terlaris di Pasar Tugu kota Bandar Lampung.

Untuk menutup toko roti ini, ia beralasan karena sudah tidak seimbang lagi biaya bahan baku, ongkos angkut, dan harga jual roti kepada pelanggannya. Menurut dia, harga roti yang ditawarkan kepada pelanggannya sangat murah dan laris, tapi kalau harga bahan baku naik dan ongkos naik, sudah tidak bisa lagi menjual dengan harga lama.

Ia menjual berbagai aneka jenis roti dibawah harga pasaran yang dijual di toko-toko roti lainnya. Roti tawar ia jual Rp 4.000 per bungkus, padahal di tempat lain Rp 9.000 hingga Rp 12 ribu per bungkus. Roti isi berbagai macam dijual harga Rp 2.500 per buah, di tempat lain Rp 3.500 per buah.

Setiap harinya stok roti yang disediakannya selalu ludes, sejak buka pukul 15.00 hingga pukul 21.00 WIB. "Setiap hari stok roti kami habis. Tapi kalau kami naikkan sudah pasti banyak yang mundur," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement