Senin 17 Nov 2014 22:32 WIB

Andrinof: Subsidi BBM Dialihkan ke Sektor Produktif

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Julkifli Marbun
Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi baru saja diumumkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Senin (17/11). Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago subsidi BBM ini akan dialihkan ke berbagai sektor yang lebih produktif.

"Sektor-sektornya yang dukung program prioritas," katanya di Istana Presiden. Ia juga mengatakan dengan penghematan subsidi BBM ini, pemerintah akan meningkatkan produksi pangan dan akan mencapai swasembada pangan dalam dua tahun.

Selain itu, ia juga menyebut pengalihan subsidi juga akan digunakan untuk meningkatkan produksi energi, mempercepat pembangunan pembangkit listrik, sektor maritim, serta pembangunan jalan.

Menurut Presiden Jokowi, harga BBM subsidi perlu dihemat karena pemerintah membutuhkan dana yang sangat besar untuk melakukan pembangunan. Harga BBM subsidi malam ini pun telah resmi naik.

Pemerintah telah menetapkan harga BBM subsidi naik dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter mulai pukul 00.00 WIB. Sedangkan, harga solar ditetapkan naik dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement