Ahad 16 Nov 2014 10:37 WIB

Cucu Kiai Hasyim Asy'ari Nilai Ahok dan FPI Salah

 Sejumlah pengunjukrasa dari Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI) dan Forum Umat Islam (FUI) menggelar aksi unjuk rasa di Bunderan Hotel Indonesia, sebelum bertolak ke DPRD DKI, Jakarta, Senin (10/11). (Antara/Reno Esnir)
Sejumlah pengunjukrasa dari Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI) dan Forum Umat Islam (FUI) menggelar aksi unjuk rasa di Bunderan Hotel Indonesia, sebelum bertolak ke DPRD DKI, Jakarta, Senin (10/11). (Antara/Reno Esnir)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PP PS NU) Pagar Nusa angkat bicara mengenai perseteruan antara Front Pembela Islam (FPI) dengan Plt. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Dua-duanya sebenarnya salah,” kata Ketua Umum PP PS NU Pagar Nusa Aizuddin Abdurrahman, Ahad (16/11).

Ia mengatakan, ada tiga pilihan untuk FPI, yaitu mengubah metode dakwah, membubarkan diri atau dibubarkan.  

Gus Aiz, demikian cucu Pendiri NU KH Hasyim Asy’ari ini akrab disapa, mengungkapkan dua alasan atas desakannya. 

Pertama, FPI telah merusak citra Islam dengan tindakan-tindakan yang sudah dilakukannya, dan FPI dianggap merusak keberagaman kehidupan beragama yang sudah tertata.

 “Ketika mereka menolak Ahok karena alasan nonmuslim, itu rasialis. Ungkapan itu merusakan tatanan keberagamaan di Indonesia. NKRI dibangun atas dasar rahmatan lil ‘alamin,” tegas Gus Aiz.

Sementara kepada Ahok, Gus Aiz mendesak agar pucuk pimpinan di DKI Jakarta tersebut berbenah. Sikap Ahok dinilai tidak mencerminkan diri seorang pemimpin.

 “Pemimpin itu tindakan, ucapan dan hatinya harus meneduhkan dan mengayomi. Jangan sampai yang dijalankan dan diucapkan membuat resah apalagi menimbulkan perpecahan rakyatnya, tidak ada waktu terlambat untuk saling memperbaiki,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement