Jumat 14 Nov 2014 16:49 WIB
Golkar Memanas Lagi

Idrus Bantah Ical Calon Tunggal Ketum Golkar

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Winda Destiana Putri
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham .
Foto: Antara
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar, Idrus Marham membantah Aburizal Bakrie (Ical) menjadi calon tunggal ketua umum Golkar di Musyawarah Nasional (munas) ke-9 mendatang.

Menurut Idrus, Ical sudah berkomitmen membuka ruang demokrasi bagi calon ketua umum Golkar selain dirinya. "Sama sekali tidak, calon ketua umum hanya Ical," kata Idrus kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jum'at (14/11).

Idrus menjelaskan DPP Golkar telah rapat pleno persiapan munas pada Kamis (13/11). Di rapat itu Ical mengatakan akan memberi ruang bagi kader yang memenuhi syarat maju menjadi calon ketua umum. Yang penting mereka mendapat dukungan dari pemilik suara.

"Siapapun yang dikehendaki pengurus daerah dan ormas itulah yang kita percayakan memimpin Golkar," ujar Idrus.

Idrus juga membantah Ical dan loyalisnya di DPP akan menjegal para calon ketua umum lewat syarat-syarat yang sulit. Menurutnya persyaratan dibuat agar ketua umum Golkar mendatang benar-benar memenuhi kualifikasi merespon dinamika politik Tanah Air.

"Persyaratan yang ada dibuat supaya memastikan ketum terpilih memiliki kualifikasi tertentu," ujar Idrus.

Saat ini Ical menjadi salah satu kandidat kuat ketua umum Golkar mendatang. Idrus mengklaim Ical sudah mengantongi dukungan 50 persen lebih dari pemilik suara yang berasal dari pimpinan DPD I provinsi dan DPD II kota/kabupaten. Berpijak dari hal itu, Idrus menilai wajar apabila Ical kembali maju menjadi calon ketua umum.

"Kalau pemegang suara meminta Ical maka tidak ada jalan lain kecuali memenuhi permintaan itu," kata Idrus.

Munas ke-9 Partai Golkar akan dilakukan pada awal 2015. Pada 18-19 November Golkar akan lebih dahulu melakukan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Yogyakarta untuk mematangkan persiapan Munas. Muhammad Akbar Wijaya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement