REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan Poltracking pada 3-11 November 2014 terkait dengan isu pelembagaan Partai Golongan Karya (Golkar), para pakar menilai hanya ada empat figur dari tujuh calon ketum yang memiliki kompetensi dan kapabilitas untuk menjadi pemimpin Golkar selanjutnya.
Menurut para pakar yang dipilih berdasarkan kualifikasi bidang dan kepakaran, Priyo Budi Santoso dianggap yang paling berkompetensi dan memiliki kapabilitas umtuk memimpin dengan perolehan nilai 6,53 dari standar ketercukupan 6,00. Menyusul figur Hajriyanto Thohari dengan nilai 6,38, lalu Agung Laksono 6,08 dan posisi ke empat diduduki 6,05.
Sedangkan, Aburizal Bakrie atau yang biasa dipanggil Ical hanya meraih nilai 5,67 dibawah standar ketercukupan yang ditetapkan.
Menurut Poltracking melalui akun Twitternya @poltracking, Kamis (13/11), hal tersebut disebabkan dari ketidakmampuan ARB memenangkan Golkar sekaligus menjadikannya sebagai calom presiden.
Survei yang dilakukan di Jakarta dan dibeberapa daerah lain di Inonesia ini menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dan kajian yang relevan dengan organisasi kepartaian. Dalam proses survei, pakar-pakar yang memberikan penilaian memiliki kualifikasi bidang sosial politik dan budaya. Selain itu kualifikasi kepakaran meliputi akademisi bergelar minimal master maupun peneliti senior di lembaga survei.