REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa mengunjungi kediaman keluarga pahlawan nasional John Lie yang berada di Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (11/11). Kunjungan tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan tahun ini.
Menurut Khofifah, silaturahim dengan keluarga John Lie hari ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah—dalam hal ini Kementerian Sosial—terhadap perjuangan pahlawan yang semasa hidupnya dulu aktif mempertahankan keutuhan NKRI.
“Sebagai generasi penerus, sudah seharusnya kita mewarisi dan mengamalkan nilai kejuangan yang telah ditunjukkan oleh para pahlawan,” ujar Mensos.
John Lie yang bernama lengkap John Lie Tjeng Tjoan, atau lebih dikenal dengan Jahja Daniel Dharma, adalah salah satu tokoh militer di Indonesia. Dia lahir dari pasangan keturunan Tionghoa di Manado pada 9 Maret 1911 dan meninggal di Jakarta, 27 Agustus 1988.
Semasa hidupnya, John Lie aktif dalam penumpasan RMS (Republik Maluku Selatan) di Maluku, kemudian PRRI/Permesta. Ia mengakhiri pengabdiannya di TNI Angkatan Laut pada Desember 1966 dengan pangkat terakhir Laksamana Muda.
Setelah kematiannya, John Lie memperoleh tanda jasa Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Suharto pada 10 November 1995, serta gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 November 2009.
Tak hanya itu, namanya juga diabadikan di salah satu kapal perang milik TNI AL, yaitu KRI John Lie-358. Kiprah John Lie di masa lalu menunjukkan, perbedaan etnis tidak menjadi penghalang bagi seorang putra bangsa untuk berjuang mempertahankan keutuhan NKRI.
Jauh-jauh hari, John Lie telah membuktikan bahwa warga keturunan Tionghoa pun bisa berkarier di bidang militer dan memberikan yang terbaik bagi Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika