Jumat 28 Feb 2014 13:47 WIB

John Lie Akan Jadi Nama KRI, Siapakah Dia?

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Bilal Ramadhan
KRI Diponegoro
Foto: ©tnial.mil.id
KRI Diponegoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo men‎dukung  nama John Lie diabadikan dalam  salah satu KRI multi role light frigate (MRLF). John Lie, ujar Pramono, yang bernama lengkap John Lie Tjeng Tjoan kemudian berganti nama menjadi Jahja Daniel Dharma adalah Laksamana Angkatan Laut.

Ia  warga negara Indonesia  keturunan Tionghoa yang mendapat gelar pahlawan nasional serta Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 November 2009. Menurut Pramono, ide bagus mengabadikan nama John Lie sebagai salah satu nama KRI MRLF.‎

"Seluruh warga negara Indonesia yang memberikan dharma bakti kepada bangsa dan negaranya layak diabadikan dalam penamaan KRI," katanya.

Latar belakang suku dan agama, ujar Pramono, bukan alasan dalam menilai kepahlawananan sesorang. "John Lie adalah contoh bagaimana seseorang dari keluarga kaya minoritas memutuskan untuk bergabung dengan Angkatan Laut untuk menumpas kelompok separatis Maluku demi mempertahankan eksistensi Republik," ujarnya.

John Lie yang dijuluki the black speed boat, kata Pramono, pensiun pada tahun 1967 sebagai Laksamana Angkatan Laut berbintang dua. "Penamaan John Lie sebagai nama‎ salah satu KRI saya harap dapat memberikan contoh dan motivasi kepada seluruh warga Indonesia akan kecintaan dan pengorbaan sesorang demi mempertahankan kesatuan bangsa dan negara," katanya.

Tiga MRLF yang baru dibeli Angkatan Laut rencananya masing-masing akan dinamakan KRI Bung Tomo, KRI Usman Harun, dan KRI John Lie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement