REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar doa dan syukuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional untuk KH Wahab Chasbullah, tokoh penting dalam proses pendirian NU, di Jakarta, Senin malam.
Hadir dalam acara itu antara lain Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum PBNU Asad Said Ali, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, Menpora Imam Nahrawi, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy.
Hadir juga perwakilan dari keluarga besar KH Wahab Chasbullah, antara lain ketiga anaknya yakni Mahfudhoh Ali Ubaid, Munjidah (Wakil Bupati Jombang), dan Muhammad Hasib Wahab (Gus Hasib).
Mahfudhoh menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses pengajuan KH Wahab Chasbullah sebagai pahlawan, termasuk PBNU.
Dalam testimoninya, mantan anggota DPR dari PPP itu mengenang Kiai Wahab sebagai sosok yang tegas dan disiplin, termasuk dalam mendidik anak-anaknya.
Sementara Gus Hasib, mantan anggota DPR dari PDIP, mengungkapkan bahwa Lesbumi NU Jawa Timur berkeinginan mengangkat perjuangan Kiai Wahab dalam layar lebar menyusul sukses film "Sang Kyai" yang mengangkat perjuangan KH Hasyim Asyari.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan Kiai Wahab, Rais Aam PBNU penerus KH Hasyim Asyari, merupakan kiai besar yang tidak hanya berjasa bagi NU, namun juga bagi bangsa Indonesia.
Kiai Wahab aktif sejak zaman pergerakan, antara lain dengan mendirikan organisasi Sarekat Islam cabang Mekkah, Nahdlatul Wathan (organisasi kebangsaan bersama KH Mas Mansur), Syubbanul Wathan (gerakan pemuda kebangsaan), Nahdlatuttujjar (Gerakan Kebangkitan Para Pedagang), Tashwirul Afkar (forum pencerahan pemikiran), Islamic Studi Club bersama dokter Soetomo (pendiri Boedi Otomo), serta Komite Hijaz yang menjadi embrio berdirinya Nahdlatul Ulama (NU).
"Komite Hijaz ini yang meminta kepada Raja Saudi agar makam Rasulullah tidak dibongkar," kata Said Aqil.
Kiai Wahab juga menginisiasi lahirnya Laskar Hizbullah dan Barisan Kiai yang terlibat dalam perang 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
KH Wahab Hasbullah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 7 November 2014 bersama Letjen TNI (Purn) Djamin Ginting, Sukarni Kartodiwirjo, dan HR Mohammad Mangoendiprojo.