REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui Indonesia masih tertinggal dalam aspek tertentu dengan bangsa lain disebabkan masih tingginya angka korupsi.
"Negara kita dalam aspek-aspek tertentu masih tertinggal dengan bangsa lain, salah satunya karena angka korupsi masih tinggi," kata Lukman Hakim ketika memberi sambutan pada pembukaan Mahaniti Loka Dhamma tingkat nasional IV-2014 di Jakarta, Senin malam.
Menurut LHS-sapaan akrab Lukman Hakim Saifuddin-ke depan penanaman kejujuran sebagai budaya hidup menjadi sangat penting. Tanpa menyebut angka jumlah korupsi yang terjadi di Indonesia, LHS menyatakan, dengan membudayakan kejujuran, inovatif, kreatif dan toleransi sebagai upaya pembentukan karakter bangsa, maka Indonesia diharapkan mampu bertahan di tengah derasnya arus globalisasi.
Belajar dari sejarah perjuangan bangsa, katanya, pemuda mengambil peran penting terhadap perubahan kehidupan bangsa. Peristiwa heroik 10 November yang kebetulan bertepatan pada acara tersebut telah memberikan inspirasi, ketauladanan jiwa patriotisme dan nasionalisme arek-arek Suroboyo yang mengibarkan bendera Merah Putih di tengah berondongan senjata penjajah.
Ia mengatakan, pemuda Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan pahlawan agar Indonesia setara dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan kreativitas mahasiswa harus ditempatkan dalam kerangka semangat nasionalisme, alat pemersatu bangsa.
"Saya berharap kepada semua pimpinan lembaga, institusi dan semua pihak untuk memberikan ruang kepada para mahasiswa dalam mengembangkan kreatifitas dan berinovasi melalui penyediaan sarana prasarana, pendanaan dan penyelenggaraan event-event terkait," kata Menag.