REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Para veteran pejuang di Provinsi Riau berharap mendapatkan kartu sakti yang merupakan program Presiden Joko Widodo karena rata-rata kehidupan mereka dan keturunannya saat ini tergolong kurang mampu.
"Banyak veteran, khususnya yang ada di kabupaten dan kota di Riau masih hidup dalam kemiskinan, bahkan tidak memiliki rumah," kata Ketua Markas Daerah Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Riau Soegirinoto, Senin (10/11).
Menurutnya jumlah pejuang di Riau pada tahun 80-an masih banyak sekitar 2.000-an. Tetapi yang masih hidup saat ini hanya tinggal 270 orang.
Selama ini, dia menjelaskan, mereka hanya hidup dari uang dana kehormatan yang besarannya Rp 250 ribu per bulan. Sementara kalau hendak berobat mereka hanya mengandalkan Asuransi Kesehatan (Askes).
Belakangan program berobat ini berubah ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sehingga membuat mereka banyak yang bingung bagaimana prosedurnya.
"Kalau pemimpinnya agak peduli terhadap pejuang maka baiklah kesejahteraan yang didapat, akan tetapi berganti pemimpin maka akan berganti kebijakannya," papar dia.
Di Riau, dia mencontohkan untuk program 1.000 rumah yang digelontorkan bagi rakyat miskin, sampai saat ini belum ada satupun veteran yang menerima.