REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan kunjungan internasional perdana Presiden Joko Widodo ke Tiongkok, juga merupakan tantangan perdana dalam diplomasi dan politik luar negerinya. Sebab Jokowi sudah terlanjur menjadi sosok presiden yang menjanjikan di mata media internasional.
"Media Internasional menggambarkan Jokowi sebagai presiden yang menjanjikan, presiden yang membri harapan lebih baik kepada Indonesia dan dunia, jadi Jokowi sendiri harus membuktikannya dalam kunjungan yang pertama ini," katanya, Minggu (9/10).
Siti Zuhro melanjutkan, bagaimanapun Presiden jokowi yang baru saja dilantik merupakan sosok yang banyak diharapkan di dunia internasional. Selain itu, Indonesia sebagai negara memang menjadi tempat yang strategis ekonomi.
"Cina membaca dengan jeli kalau Indonesia ini sangat strategis untuk Cina, dari letak hingga masyarakat, bagi produk-produknya," ujarnya.
Secara geo politik, Indonesia memang menjadi tempat strategis bagi negara besar seperti Tiongkok dan Amerika. "Sangat berpengaruh untuk masalah ekonominya dan perdagangan. Misalnya Cina, mungkin saja berkontestasi atau berkompetisi dengan Jepang. Dan Indonesia menjadi poin penting dalam hal itu," jelasnya.
Dengan kunjungan ini, Zuhro mengharapkan agar Presiden Jokowi mampu memberikan makna pada pertemuan perdananya dengan Perdana Menteri Tiongkok Xi Jinping. Presiden Jokowi diharapkan mampu menjelaskan peran penting Indonesia sebagai Negara.
"Ekspektasi Negara luar tehadap Jokowi, tak jauh berbeda dengan dulu saat Barack Obama muncul. Itu karena media luar yang membesar-besarkannya. Jadi Jokowi harus mampu membuktikan harapan-harapan tersebut," jelasnya.
Karena, mungkin sudah banyak pengusaha, investor atau orang besar lainnya menunggu Jokowi untuk bertemu langsung. Mereka menunggu untuk melihat bagaimana Jokowi secara langsung.
"Karena mereka ingin melihat gestur Jokowi untuk menilai kepribadiannya," katanya.
Intinya, Zuhro berharap apapun yang dibicarakan Jokowi di Tiongkok sebelum Konferensi APEC tersebut mampu memberikan kesan yang baik untuk Indonesia. "Semoga Jokowi mampu berdiplomasi dengan gayanya sendiri," katanya.