REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, dirinya menerima posisi jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan karena pola kerja yang ditawarkan Presiden Joko Widodo.
"Kalau bukan karena pola kerja Jokowi, saya tidak akan menerima pekerjaan ini," kata Susi Pudjiastuti dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi atau acara Chief Editor Meeting di Jakarta, Jumat.
Menurut Susi, Presiden Jokowi benar-benar menginginkan adanya perubahan yang selaras dengan kalimat "kerja, kerja, dan kerja" yang diucapkannya pada saat pidato pelantikan Presiden. Selain itu, ujar dia, Presiden Jokowi juga menginginkan agar hasil laut benar-benar digunakan semaksimal mungkin untuk kemakmuran nelayan.
"80 persen nelayan kita masih di bawah tingkat kesejahteraannya," katanya.
Ia juga mengemukakan bahwa terdapat banyak ironi di sektor kelautan dan perikanan yang telah diidentifikasi dan saat ini coba untuk diperbaiki. Sebelumnya, Susi mengaku bahwa dirinya awalnya merasa cemas tidak bisa mengimbangi laju kinerja menteri lainnya yang berada di Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo.
Menurut Susi, hal itu antara lain karena dirinya merupakan sosok yang paling miskin pengalaman dengan tingkat pendidikan yang juga tidak setinggi menteri yang lainnya. Apalagi, ia juga awalnya tidak menyangka dapat masuk dalam susunan kabinet dan sangat mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang berani menunjuk dirinya sebagai menteri.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto juga memberikan apresiasi kepada Susi Pudjiastuti karena Kadin merupakan lembaga pertama yang dikunjungi menteri pasca-sertijab. Suryo juga menyadari bahwa saat ini, pemerintahan yang baru di bawah arahan Presiden Jokowi sedang memberikan perhatian khusus kepada pembangunan di bidang kemaritiman serta sektor kelautan dan perikanan.
"Sekarang di kabinet ada Menteri Koordinator baru yaitu Menko Kemaritiman," ucapnya.