Jumat 07 Nov 2014 14:21 WIB

Buruh Ngotot Biaya Rekreasi Ditingkatkan

Rep: c66/ Red: Erdy Nasrul
Massa buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) se-Jabodetabek melakukan aksi longmarch saat demo di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Kamis (19/6).  (Republika/Tahta Aidilla)
Massa buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) se-Jabodetabek melakukan aksi longmarch saat demo di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Kamis (19/6). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia menolak nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang telah ditetapkan Dewan Pengupahan DKI Jakarta, Kamis (6/11) kemarin. Menurut mereka, ada sekitar empat komponen yang belum dibahas untuk menetapkan nilai tersebut.

Salah satu komponen yang tidak dibahas untuk kenaikannya adalah biaya rekreasi. Hingga saat ini biaya rekreasi yang ditetapkan untuk standar para buruh adalah Rp 1900 per bulan.

"Kami bisa rekreasi apa kalau biayanya cuma segitu. Belum untuk tiket masuknya, konsumsinya, terus transportasinya. Angkot aja sekarang bayarnya Rp 3000," ujar sekretaris jenderal Muhammad Rusdi, Jumat (7/11).

Rusdi menjelaskan kebijakan komponen rekreasi dengan biaya tersebut sangat jauh dari ideal. Menurutnya, KSPI tetap meminta ada peningkatan di item tersebut menjadi sebesar Rp 25 ribu per bulan.

Dengan demikian, menurutnya KSPI akan berbicara langsung kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Mereka nantinya akan meminta agar pria yang akrab disapa Ahok itu bersikap rasional. KSPI juga berencana menuntun panduan survei KHL, terutama dalam komponen yang belum juga dibahas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement