REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago sebelumnya menjelaskan terdapat tiga pertimbangan, pemerintahan Jokowi tidak akan memprioritaskan pembangunan JSS.
Pertama, tidak sesuai dengan visi misi maritim Jokowi. Kedua, kata Andrinof, dengan anggaran super besar, JSS dinilai malah membuat ekonomi semakin tersentralisasi di Jawa dan Sumatera. "Itu menimbulkan paradoks pembangunan," kata dia.
Ketiga, pembangunan JSS dapat membuat harga porperti semakin mahal. Dengan begitu, dikhawatirkan masyarakat berpenghasilan rendah akan semakin kesulitan untuk memiliki rumah.
Studi kelayakan proyek JSS sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu, dengan melibatkan juga pihak swasta. Dalam paparan sebelumnya, pembangunan Jembatan Selat Sunda diproyeksikan menghabiskan biaya sekitar Rp225 triliun.
Jembatan itu rencananya akan dibuat sepanjang 29 kilometer yang terdiri atas jalan tol, rel kereta api, serta jalur pipa gas dan jalur fiberoptik.