REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, kembali menegaskan penolakannya terhadap rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Jika kenaikan harga terjadi, dia menuding kebijakan itu sudah tidak sesuai dengan platform partai PDIP.
"Saya pikir (menaikkan harga BBM) bertentangan dengan platform PDIP selama ini," katanya di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/11).
Effendi mengatakan, selama 10 tahun menjadi oposisi, PDIP selalu menolak kenaikan harga BBM. Alasannya, proses penanganan pengelolaan energi selama ini tidak digarap dengan serius. Bobroknya tata kelola migas itu telah diungkapkan dalam 'buku putih' sekaligus berbagai macam alternatif dan solusi.
Dalam buku tersebut, lanjutnya, PDIP memberi beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan pemerintah. Di antaranya, diversifikasi, konversi energi, pembangunan kilang baru, pemotongan tata niaga baik impor ataupun ekspor, sampai pembubaran petral.
"Tapi itu tidak pernah dilakukan dan pembiakan mafia tetap dibiarkan. Orang-orang yang melakukan kartel di bidang migas tetap dibiarkan," ujarnya.