REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan masih menunggu sampel laboratorium pasien terduga ebola asal Madiun dan Kediri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Saat ini sampel sudah berada di kargo salah satu maskapai penerbangan di bandara Juanda Surabaya. Segera diterbangkan dan akan sampai di Bandara Soekarno Hatta Jakarta malam ini juga," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama, dalam pernyataan Komunikasi Publik Kemenkes, Sabtu (1/11).
Tjandra menyatakan Kemenkes sudah menyiapkan laboratorium biological safety cabinet BSC-3 beserta petugasnya. Menurutnya, sekitar satu bulan yang lalu, Balitbangkes Kemenkes sudah pernah melakukan pemeriksaan terhadap tiga sampel dugaan ebola (dua WNI dan satu warga asing). Ketiganya dinyatakan negatif.
Tjandra juga mengungkapkan secara kebetulan terbang di dalam pesawat yang sama dengan 29 warga Indoensia yang merupakan TKI yang pulang bekerja dari Liberia. Kepada Tjandra, para WNI tersebut mengaku tidak memiliki keluhan apa-apa sepanjang perjalanan.
"Waktu berangkat dari Monrovia juga sudah dilakukan exit screening," kata dia.
Berkaitan dengan hal ini, Tjandra menyatakan karantina tidak diperlukan bila tidak terdapat riwayat kontak pada kasus.
"Namun bagaimanapun juga kesiapan dan kewaspadaan dari petugas kesehatan tetap harus dilakukan, yaitu melacak orang yang melakukan kontak dengan pasien", ujar Tjandra.