Kamis 30 Oct 2014 22:33 WIB

Publik Ingin Reshuffle Menteri Berkinerja Buruk

Rep: c 01/ Red: Indah Wulandari
Kabinet Kerja
Foto: AP
Kabinet Kerja

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menujukkan publik menghendaki reshuffle kabinet, jika kinerja menteri-menteri tidak memuaskan.

“Kepercayaan masyarakat terhadap kabinet sangat tinggi.  Sehingga, jika masyarakat merasa tidak terpuaskan dalam enam bulan ini dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat, masyarakat setuju untuk dilakukan reshuffle kabinet," jelas peneliti LSI Rully Akbar, Kamis, (30/10).

Survei dengan tingkat kesalahan sebesar 2,9% ini menunjukkan sebanyak 58,68% dari 1.200 responden menyatakan setuju untuk diadakan reshuffle kabinet.  Ini bertujuan agar terbentuk kabinet yang ideal dalam pemerintahan Jokowi. 

Hanya 23,35% responden yang tidak setuju diadakan reshuffle kabinet dalam enam bulan jika minim prestasi. Mereka memilih untuk memberi kesempatan lagi kepada para menteri untuk bekerja. 

Sisanya, sebanyak 17,96% responden dari 33 provinsi ini mengaku tidak tahu dan tidak menjawab.

Karenanya, LSI menilai jika kebijakan yang dilakukan oleh kementerian atau kabinet dalam tiga sampai enam bulan kedepan baik, penilaian masyarakat terhadap kabinet Jokowi-JK akan positif . 

"Otomatis trust (kepercayaan) masyarakat terhadap kabinet Jokowi-JK ini juga akan baik," jelas Rully.

Survei ini sendiri dilakukan dengan metode Quickpoll, yaitu melalui aplikasi LSI yang bisa diakses melalui smartphone. 

Survei yang menggunakan metode sampling multistage random sampling ini juga dilengkapi dengan riset kualitatif, seperti FGD di tujuh ibu kota provinsi terbesar, in depth interview, hingga analis media nasional. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement