Rabu 29 Oct 2014 17:33 WIB

Pelapor Anggap Penangkapan Tukang Satai Terlalu Didramatisasi

Rep: c08/ Red: Bilal Ramadhan
Henry Yosodiningrat
Henry Yosodiningrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Mantan Koordinator Tim Hukum dari Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla, Henry Yosodiningrat menyayangkan pemberitaan media terkait penangkapan tukang sate yang ditangkap polisi karena menghina Presiden Joko Widodo. Menurut Henry, media telah memelintir pemberitaan sehingga mengesankan Presiden Jokowi dan PDI Perjuangan sebagai pihak yang jahat karena tega memenjarakan orang miskin.

“Media mendramatisir. Jadinya seakan Jokowi itu presiden yang bejat. Padahal saya saat melaporkan itu  tidak tahu, apakah ia tentara, brigadir polisi,  profesional, apa dia tukang sate, tukang jagal babi, mana saya tahu,” kata Henry saat dihubungi Republika, rabu (29/10).

Henry menuturkan, dalam menegakkan hukum, tidak dapat memandang statys pelaku. Menrutnya latar bekang miskin dengan profesi tukang satetidak dapat dijadikan alasan pembenaran dari sebuah pelaku penghinaan. “Yang kita laporkan itu perilakunya, bukan manusianya,” ucap Henry.

Ia kemudian menjelaskan bahwa kasus ini sudah lama ia laporkan saat Jokowi belum pasti jadi Presiden RI. Henry mengaku melaporkannya masih pada suasana Pilpres lalu. Dengan begitu ia menepis bahwa pemberitaan yang menonjolkan Jokowi sebagai presiden yang kejam memenjarakan orang miskin sebagai penggiringan opini yang tidak benar.

Sebelumya pelaku  berinisial MA yang membuat gambar tak senonoh tentang Jokowi  sudah ditangkap polisi pada  Kamis (23/10) lalu.saat ini kepolisian tengah melakukan pengembangan kasus ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement