Rabu 29 Oct 2014 15:57 WIB

JIS Diminta Tak Lindungi Guru Pelaku Kekerasan Seks

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indira Rezkisari
Tiga pengajar JIS Kepala Sekolah SD Jakarta International School (JIS) Elsa Donahue (WN Amerika Serikat)Jakarta International School (JIS) didampingi Kuasa Hukum menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (23/6). ( Republika/Rakhmawa
Tiga pengajar JIS Kepala Sekolah SD Jakarta International School (JIS) Elsa Donahue (WN Amerika Serikat)Jakarta International School (JIS) didampingi Kuasa Hukum menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (23/6). ( Republika/Rakhmawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu korban kekerasan seksual di JIS AK, Theresia mengatakan, saat ini AK masih trauma akibat kekerasan seksual yang diterimanya.

 

"Sampai sekarang AK masih suka ngompol setiap habis  sidang. Ia terkadang juga tak mau memakai celana karena masih trauma secara psikologis,"kata Theresia di Jakarta, Rabu, (29/10).

Bahkan, ujar Theresia, kalau dia ingin jalan-jalan ke luar harus memakai celana dan pembalut sebab ia merasa selalu basah. "Saya tidak mungkin mengarang cerita seperti ini seperti yang dituduhkan JIS, mana ada ibu yang mau menyuruh anaknya pura-pura jadi korban kekerasan seksual," ujarnya.

Makanya, kata Theresia, ia berharap dengan bersekolah di Swiss nanti AK juga bisa melupakan kekerasan seksual yang dialaminya. Bahkan AK sendiri tahu kalau salah satu pelaku yang menyodominya, yakni cleaning service yang bunuh diri itu sudah mati.

"AK bilang mama orang ini sudah mati. Saya juga kaget anak saya bisa mengenali cleaning service yang mati itu,"ujar Theresia.

 

Pelaku sodomi, kata Theresia, selain para cleaning service, juga ada tiga guru di JIS. Dua memang sudah dijadikan tersangka yakni Neil Bantleman dari  Kanada dan Ferdinand Tjong. Namun, satu lagi belum ditangkap, masih berkeliaran.

"Saya tidak  minta aneh-aneh. Saya hanya ingin JIS  bersikap netral, tidak usah melindungi guru-guru yang melakukan kekerasan seksual," ujar Theresia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement