Selasa 28 Oct 2014 01:01 WIB

Penamaan Kabinet Kerja Beri Kesan Positif

  Pengumuman susunan Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (26/10). (Republika/Tahta Aidilla)
Pengumuman susunan Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (26/10). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Syamsuddin Haris berpendapat pilihan penamaan Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo saat mengumumkan jajaran menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (26/10) memberi kesan positif.

"Kabinet Kerja penamaannya positif, karena tidak simbolik," katanya, Senin (27/10).

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia itu mengatakan pilihan nama kabinet periode 2014-2019 ini sebaiknya dibarengi dengan kinerja yang sepadan.

"Mudah-mudahan secepatnya kabinet ini bekerja, sehingga punya dampak positif terhadap negara," ujar dia.

Ia juga mengatakan Jokowi terlihat berusaha menonjolkan kalangan profesional dalam Kabinet Kerja. Dalam Kabinet Kerja terdapat 16 menteri dari kalangan partai politik, dan 18 menteri dari kalangan profesional.

"Para kalangan profesional itu terlihat sudah cukup punya kompetensi," katanya.

Pilihan Joko Widodo untuk menelusuri rekam jejak para menteri melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK) dinilainya sebagai mekanisme yang patut dipuji.

"Ini untuk menjamin integritas dan kebersihan anggota kabinetnya," kata dia.

Presiden Joko Widodo mengumumkan 34 menteri dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (26/10). Jokowi mengatakan dia harus menyusun kabinetnya secara hati-hati dan terdiri atas orang-orang terpilih yang bersih, karena mereka harus bekerja selama lima tahun.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement