Senin 27 Oct 2014 10:55 WIB
kabinet kerja

Menteri Satu ini Tak Mau Buka Pembicaraannya dengan Jokowi. Ada Apa?

Andrinof Chaniago
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Andrinof Chaniago

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof A. Chaniago menegaskan rincian kebijakan pembangunan, termasuk jika terdapat perubahan penting di lembaganya, masih akan dibahas pada sidang perdana Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (27/10).

"Kalau arah perubahan lihat besok, itu kan dari Presiden (Joko Widodo) yah, soal kemana arahnya kita dengar langsung dari Presiden," kata Andrinof seusai pengumuman anggota Kabinet Kerja 2014-2019 di Jakarta, Ahad.

Andrinof mengaku sudah membuat persiapan teknis untuk Sidang Kabinet Perdana, Senin esok. Namun, sama halnya dengan Menteri-menteri lain, Andrinof masih enggan menjelaskan program-program yang telah disiapkan sebagai "nahkoda" baru Kementerian PPN, termasuk mengenai perubahan dari pengelolaan dari kebijakan fiskal.

"Kalau soal arah besok ya, semuanya di bawah Presiden," ujar dia.

Andrinof mengaku bersama Menteri Sekretaris Negara R. Pratikno, sudah mulai bekerja sejak pekan lalu, sebelum pengumuman resmi Menteri-menteri Kabinet Kerja.

Kabar Andrinof menjadi salah satu Menteri di kabinet Presiden Jokowi memang sudah santer terdengar sejak pekan lalu. Kabar itu semakin mencuat ketika Andrinof dipanggil untuk menemui Presiden Jokowi, pada Rabu (22/10), bersama para tokoh-tokoh lainnya.

Saat itu, Andrinof enggan "blak-blakan" menjelaskan pembicaraan diskusi dengan Jokowi. Dia mengatakan, pertemuannya dengan Jokowi hanya untuk menyerahkan laporan, sesuai kapasitas dirinya sebagai anggota Tim Transisi.

Andrinof, putera Sumatera Barat, Padang, yang lahir 3 November 1962 merupakan pengajar pada Departemen Ilmu Politik FISIP UI. Dia juga seorang ahli kebijakan publik dan perencanaan yang lulus dari Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement