REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pengurus Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) menagih janji Presiden Joko Widodo untuk menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional. Menurut Ketua IPNU Banten, Akbarudin,
penetapan hari santi nasional sangat penting. Sebab, penetapan itu menjadi bagian dari penghargaan pemerintah terhadap peran kaum santri dan pesantren dalam perjuangan bangsa Indonesia.
Menurut Akbar, kebangkitan kaum santri dan pesantren telah lama menjadi tonggak bagi peradaban di Indonesia dalam rangka ikut membangun karakter dan kepribadian bangsa. "Pesantren secara historis merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia, dalam perjalannya banyak melahirkan tokoh-tokoh yang berjuang bagi kemerdekaan bangsa ini," ujar Akbarudin dalam siaran persnya yang diterima ROL, Ahad (26/10).
IPNU Banten juga mendesak Presiden Joko Widodo memerhatikan kondisi pesantren di Indonesia yang cenderung "dianak-tirikan" dalam lanskap pendidikan nasional."Ini tuntutan serius dari kami kepada Presiden Joko Widodo agar tidak soliter dengan kaum santri, bagaimana pun setengah dari anak didik di Indonesia adalah kaum santri," tegas Akbar.
Sebelumnya, Jokowi pernah menandatangani komitmen untuk menjadikan setiap 1 Muharram, sebagai Hari Santri Nasional saat berkunjung ke Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo, Malang, Jawa Timur, sebagai rangkaian kampanye Pemilu Presiden 2014.