Ahad 26 Oct 2014 14:10 WIB

Publik Tunggu Gebrakan Jokowi

Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo
Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan masyarakat menunggu gebrakan yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 100 hari pertama kerjanya.

"Presiden Joko Widodo menjadwalkan akan mengumumkan menteri kabinetnya pada hari Ahad ini dan dicanangkan akan langsung bekerja," kata Bambang Soesatyo melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Ahad (26/10).

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadwalkan akan mengumumkan menteri kabinet di Istana pada Ahad sekitar pukul 16:00 WIB dan akan melantik para menteri hari Senin (27/10) mulai pukul 11:00 WIB.

Menurut Bambang, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan para menteri kabinetnya, diharapkan dapat melakukan gebrakan pada 100 hari pertama kerjanya.

"Masyarakat menunggu gebrakan yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi," katanya.

Artinya, kata Bambang, setelah mengumumkan menteri kabinetnya, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla perlu mengumumkan program kerja dan targetnya pada 100 hari pertama pemerintahan.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI ini menambahkan, hal terpenting dari program kerja dan target awal pemerintahannya, adalah kepastian mengenai harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Keberanian Presiden dan Wakil Presiden menyampaikan program kerja pada 100 hari pertama ditunggu masyarakat," katanya.

Menurut dia, dari program kerja dan targetnya tersebut, maka masyarakat dapat menakar kapabilitas dan kompetensi kedua pemimpin serta para menteri kabinetnya.

Ia menjelaskan, target pada 100 hari pertama kerja pemerintahan adalah apa yang ingin dicapai pemerintgah pada 100 hari pertama kerjanya.

Selama ini, kata Bambang, Jokowi sering mengatakan akan segera merealisasikan program Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat (KIP dan KIS).

"Merealisasikan dua program ini tidak mudah, karena cakupannya sangat luas hingga ke semua pelosok daerah. Tantangannya juga berat karena harus berkoordinasi dengan semua pemerintah daerah, termasuk instrumen pendukungnya," kata Bambang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement