Sabtu 25 Oct 2014 17:49 WIB

Presiden Minta Rapat Pertama Kabinet Sesudah Pelantikan

Jokowi
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta agar rapat pertama seluruh anggota kabinet yang dipimpinnya segera dilakukan sesudah pelantikan di Istana pada Senin (27/10), guna mewujudkan janji "bekerja, bekerja, dan bekerja".

"Presiden meminta sidang kabinet pertama dilakukan pada Senin (27/10)," kata mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu.

Menurut Andi, pada rapat pertama seluruh anggota kabinet itu, Presiden Jokowi akan segera langsung memberikan arahan dan instruksi pertama kepada para menterinya.

Dengan demikian, kata dia, Presiden juga mengharapkan agar para menteri dapat langsung bekerja sesuai dengan bidang kementerian atau lembaganya masing-masing.

Ia juga mengemukakan, dalam acara pengumuman susunan kabinet yang bakal dilaksanakan pada Minggu (26/10), Jokowi akan memperkenalkan satu per satu menteri yang telah dipilihnya. "Kemudian para menteri minum teh dan menikmati penganan sore bersama," katanya.

Hal itu, ujar dia, agar para menteri juga saling dapat berkenalan satu sama lain guna mencairkan dan mempererat keakraban antarmenteri.

Sebelumnya, dalam pidatonya seusai dilantik sebagai Presiden RI ke-7, Joko Widodo meyakini beban sejarah yang mahaberat ini dapat dipikul bersama dengan persatuan, gotong royong, dan kerja keras.

"Kepada para nelayan, buruh, petani, para pedagang pasar, para pedagang asongan, sopir, akademisi, TNI, Polri, pengusaha, dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu membahu, bergotong royong, karena inilah momen bersejarah bagi kita semua untuk bergerak bersama-sama untuk bekerja, bekerja, dan bekerja," katanya.

Jokowi mengingatkan bahwa kerja besar dalam bangsa memang tidak mungkin dilakukan sendiri oleh presiden dan wakil presiden ataupun jajaran pemerintah yang dipimpin mereka.

Hal itu, ujar dia, membutuhkan topangan kekuatan bersama yang merupakan kesatuan seluruh bangsa sehingga lima tahun ke depan dinilai jadi momentum yang tepat sebagai bangsa yang merdeka.

"Oleh sebab itu, bekerja, bekerja, dan bekerja adalah yang utama," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement