Kamis 23 Oct 2014 16:10 WIB

Nasdem: Publik akan Duga Koalisi Pendukung Jokowi Pecah

Chairman of ational Democratic Party (Nasdem Party), Surya Paloh (left) and Secretary General of Nasdem Party, Patrice Rio Capella. (file photo)
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Chairman of ational Democratic Party (Nasdem Party), Surya Paloh (left) and Secretary General of Nasdem Party, Patrice Rio Capella. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella mengatakan apabila tidak ada satu pun kader Nasdem yang menjadi menteri dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK, maka hal itu akan menjadi aneh dan menimbulkan pertanyaan publik.

"Kami tidak ada menteri pun tidak masalah. Tapi apakah itu tidak menjadi pertanyaan publik. Jadi tidak boleh seekstrim itu," kata Patrice di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan publik bakal menduga-duga terjadi perpecahan dalam koalisi pendukung Jokowi, jika sampai Nasdem selaku partai yang mendukung Jokowi-JK dalam pilpres tidak mendapatkan tempat menjadi menteri.

"Publik akan bertanya ada apa ini, apakah ribut. Kan ini tidak bagus juga. Mereka akan bertanya apakah ini pecah (koalisi)," tutur dia.

Sebaliknya kata Patrice, adalah hal wajar jika kader Nasdem memang diberikan tempat oleh Jokowi untuk duduk di kabinet mendatang.

"Kalau, misalnya, diajak ya wajar sebagai partai yang mengusung kemudian diangkat dan dipilih. Itu sebuah hal biasa," kata dia.

Patrice menegaskan sejauh ini pihaknya tidak pernah memaksakan kepada Presiden Jokowi agar mengakomodasi nama kader Nasdem untuk duduk di kabinet. Menurutnya penentuan menteri mutlak hak prerogratif presiden.

Ia enggan menyebutkan nama-nama kader Nasdem yang telah diajukan partai untuk menjadi menteri Jokowi.

Dia hanya mengatakan bahwa tertundanya pengumuman menteri Jokowi sampai saat ini lantaran Jokowi masih harus mencari pengganti dari nama-nama kandidat yang sebelumnya ditandai oleh KPK karena berpotensi berurusan dengan hukum.

"Jadi begitu dapat nama pengganti, dibawa lagi namanya ke KPK untuk dicek, jadi dua kali kerja," ucap dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement