Rabu 22 Oct 2014 13:54 WIB

Ini Syarat Jadi Menteri Jokowi

Rep: C87/ Red: Erdy Nasrul
Ray Rangkuti (kanan) bertemu dengan Nelson Simanjuntak (kiri)
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Ray Rangkuti (kanan) bertemu dengan Nelson Simanjuntak (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menyatakan molornya pengumuman kabinet Jokowi disebabkan berbagai kepentingan politik yang timpa-menimpa. Parpol-parpol, kelompok-kelompok kepentingan, atau bahkan individu-individu saling lipat-melipat.

"Itulah kenapa dalam dua hari ini pengumuman susunan kabinet seperti mandeg khususnya yang terkait dengan posisi-posisi strategis," ujarnya.

Tetapi Ray menilai pokok persoalannya bukan cepat atau lambat. Sebab, belum tentu menunjukan kematangan. Sebaliknya lambat belum tentu menunjukan kegamangan. Seperti pepatah lama, biar lambat asal selamat. Tetapi, tentu, lambat yang memastikan. Bukan lambat yang gamang.

Di sisi lain, menurutnya masyarakat tentu tidak peduli nama-nama yang akan masuk. Selama memenuhi lima syarat, yakni bukan mafia, bukan agen neoliberal, bukan koruptor, bukan pelanggar HAM, dan bukan agen masa lalu pada zaman Orde Baru.

Saat ini merupakan momen menciptakan negeri yang bebas dari mafia, agen dari kepentingan korporasi dan negara asing, para koruptor, pelanggar HAM dan keinginan untuk kembali menarik era ke zaman orba.

"Tentu dimulai dari susunan kabinet. Ini saatnya Jokowi membalas dukungan rakyat kepadanya," tukasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement