Senin 20 Oct 2014 15:57 WIB

Enggan Jadi Menteri, Surya Paloh: Vitalitas Saya Kurang

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berjabat tangan dengan simpatisan Nasdem, Nasikun yang berjalan kaki dari Wonosobo.
Foto: Antara
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berjabat tangan dengan simpatisan Nasdem, Nasikun yang berjalan kaki dari Wonosobo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh merasa tak pantas menjadi menteri di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Paloh merasa sudah tua dan tidak memiliki vitalitas yang mumpuni menjadi menteri. 

"Jadi menteri rasanya sudah terlalu tua. Daya vitalitasnya kurang," kata Paloh usai pelantikan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (20/10).

Paloh menyarankan agar Jokowi mengambil menteri yang memiliki vitalitas tinggi. Pria kelahiran 16 Juli 1951 itu sekarang menjejak usia 63 tahun. 

Paloh mau menjadi menteri jika usianya bisa diundur 20 tahun ke belakang. "Kalau mundur lagi 20 tahun lalu, kepingin juga," ujarnya.

Paloh tidak mengungkap siapa kader Nasdem yang diutus menjadi menteri. Menurutnya Nasdem tidak akan bersikap ofensif soal pengajuan menteri. 

"Nasdem itu stand by ajah. Tidak offensive. Wait and see saja," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement