Sabtu 18 Oct 2014 12:14 WIB

Petani di Lampung Belum Garap Lahan Sawahnya

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Joko Sadewo
Lahan Kering
Lahan Kering

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Meski hujan sudah mulai mengguyur sebagian wilayah Lampung, beberapa hari terakhir, namun petani belum berniat untuk menggarap lahan sawahnya yang sudah kering dan retak. Pasalnya, kondisi hujan pada Oktober ini belum stabil.

Terlihat sawah petani di Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Kota Metro, dan di Natar,Kabupaten Lampung Selatan, belum juga digarap untuk memasuki musim tanam rendeng, pada November ini. Lahan sawah masih kering dan retak-retak, serta rerumputan liar masih tersisa, setelah panen pada Juli lalu.

Sugiri, petani Trimurjo, menyatakan petani di tempatnya belum berani mengolah lahan sawahnya, karena kondisi hujan belum normal, lagi pula air irigasi pada daerah aliran sungai (DAS) masih dalam perbaikan. "Kami tidak mau spekulasi, hujan sekarang belum normal, pasokan air dari irigasi juga kosong masih perbaikan," ujarnya.

Jarwo, petani di kota Metro, juga belum menggarap lahan sawahnya. Ia berharap hujan akan normal pada November mendatang, sehingga garapan sawahnya nanti tidak sia-sia memasuki musim tanam rendeng. "Awal November baru berencana garap sawah," tuturnya.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Lampung Selatan, juga menyarankan agar petani tidak tergesa-gesa menggarap lahan sawahnya, meski sudah mulai turun hujan. Muverdi, kepala DTPH, memprediksi musim tanam rendeng baru akan dimulai pada November, bersamaan dengan kondisi normal musim hujan.

Bila petani tetap ingin menggarap lahan sawahnya, dikhawatirkan kondisi panas yang masih terjadi, dan berdampak negatif pada tanaman padi. Pihak DTPH berharap petani masih bersabar menunggu musim hujan normal pada November mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement