Kamis 16 Oct 2014 13:15 WIB

95 Persen Penyebab Kebakaran Kota Bandung, Korsleting Listrik

Rep: c63/ Red: Esthi Maharani
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api saat kebakaran yang melanda sebuah rumah. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api saat kebakaran yang melanda sebuah rumah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- September 2014 menjadi bulan dengan tingkat tertinggi kebakaran yang terjadi di Kota Bandung. Setidaknya, ada 35 kebakaran terjadi selama bulan September.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan jumlah tersebut menjadi periode bulan yang paling tinggi terjadi dalam beberapa tahun terakhir di Kota Bandung. Ia mengungkapkan 95 persen penyebabnya antara lain dari hubungan arus pendek (korsleting) listrik.

Selain itu, kebakaran juga dipicu karena meningkatnya suhu udara yang terjadi di Kota Bandung. Hal itu pula yang menyebabkan barang yang mudah terbakar memuai kemudian memicu kebakaran.

"Kita tahu cuaca kemarin itu seperti apa, sampai angka diatas 35 derajat, karena panas itu juga yang membuat molekul-molekul memuai lalu kemudian menimbulkan api," ujar Ferdi, Kamis (16/10).

Diungkapkan Ferdi, tingginya jumlah kebakaran di Kota Bandung pada bulan tersebut juga membuat Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung agak kewalahan. Pasalnya, ada beberapa kebakaran di tempat yang berbeda namun dalam waktu yang relatif bersamaan. Sedangkan jumlah kendaraan yang dimiliki hanya sekitar 35 unit yang harus dibagi-bagi di setiap lokasi. Tak jarang di lokasi banyak diperbantukan Dinas Pemadam Kebakaran dari daerah lain.

Kendala lainnya, lanjut Ferdi yakni karena intensitas kebakaran meningkat saat musim kemarau. Sehingga, cadangan persediaan air Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung pun sempat terkendala.

"Nah air juga menjadi kendala kemarin, makanya air kita upayakan di sumber air yang masih tersedia cukup, ya hidran dan sungai-sungai," kata Ferdi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement