Kamis 16 Oct 2014 12:51 WIB

Nasdem Kritik Rencana SBY Sambut Jokowi di Istana Negara

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Terpilih Joko Widodo (kanan) bersama Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla mengadakan konferensi pers di rumah dinas kegubernuran DKI Jakarta, Jumat (10/10). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Terpilih Joko Widodo (kanan) bersama Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla mengadakan konferensi pers di rumah dinas kegubernuran DKI Jakarta, Jumat (10/10). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR, Victo Laiskodat mengkritik rencana Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyambut Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara usai pelantikannya sebagai presiden. 

Menurutnya rencana SBY itu patut ditolak. "Enggak mungkin. Enggak bisa itu. Pasti ditolak," kata Victor di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (16/10).

Ia beralasan begitu Jokowi dilantik SBY bukan lagi presiden Indonesia. SBY tidak memiliki hak menggunakan fasilitas Istana Negara yang sudah menjadi milik presiden. 

"Setelah Jokowi dilantik, SBY bukan siapa-siapa lagi. Enggak bisa dia menyambut Jokowi di Istana," ujarnya.

Penyambutan Jokowi di Istana Negara mestinya dilakukan oleh Panglima TNI. Karena secara hirarki ketatanegaraan, presiden merupakan panglima tertinggi TNI. "Harusnya Panglima TNI yang sambut Jokowi sebagai panglima tertinggi," katanya.

SBY menyiapkan upacara penyambutan khusus untuk Jokowi begitu dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2014. Sedianya SBY akan lebih dahulu menghadiri pelantikan Jokowi di MPR. 

SBY bersama istri kemudian lebih dahulu meninggalkan MPR untuk menuju Istana Negara menyiapkan penyambutan Jokowi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement