Selasa 14 Oct 2014 14:52 WIB

Jokowi Seleksi Bakal Menteri Secara Tertutup Supaya Fokus

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding menilai setiap presiden memiliki cara sendiri dalam menyaring menteri.

Lagi pula publik telah diberi kesempatan mengusulkan nama yang dianggap sesuai.

Sekarang, ujar dia, saatnya Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diberi kesempatan memilih menteri dengan jernih. 

"Agar mereka berdua fokus dan bisa memilih dengan jernih, sesuai kebutuhan," ujar Karding, Selasa (14/10).

Karding mengatakan rekrutmen menteri terbuka juga ada sisi negatifnya. Misalnya Jokowi-JK bisa terpengaruh opini publik dalam memilih menteri. 

"Tanpa diganggu oleh opini publik arena porsi opini sudah diberi tempat sebelumnya," katanya.

Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan, Aria Bima membela Joko Widodo (Jokowi) yang merekrut menteri secara diam-diam alias tertutup.Menurutnya, Jokowi memiliki hak prerogatif menentukan cara memilih menteri.

"Publik tidak perlu tahu. Karena ini sudah masuk tahap penyaringan," kata Aria.

Ia mengatakan, Jokowi sudah memberi kesempatan kepada publik untuk terlibat dalam proses penjaringan calon menteri. Ketika proses penjaringan selesai, giliran Jokowi menggunakan kewenangannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement