Sabtu 11 Oct 2014 00:15 WIB

PBNU Khawatir Kegaduhan Politik Berdampak pada Inflasi

Ketua Umum PBNU KH Said Aqiel Siradj
Ketua Umum PBNU KH Said Aqiel Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta elit politik tidak mempertontonkan politik menang-menangan yang justru kontraproduktif bagi kepentingan bangsa.

"Mempertahankan harga diri baik, tapi jangan berlebihan," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Jumat.

Ia mengingatkan elit politik untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, serta mengekang kehendak berdasarkan kebutuhan kelompok atau golongan.

PBNU menyatakan prihatin atas kegaduhan politik yang terjadi belakangan ini dan berharap kondisi itu secepatnya diakhiri.

"Kalau kegaduhan politik tidak selesai-selesai, yang jadi korban rakyat juga," kata Said Aqil.

Menurut dia, anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan dan nilai tukar rupiah merupakan indikasi bahwa kegaduhan politik sudah tidak sehat dan mengganggu perekonomian.

PBNU khawatir jika kondisi ini berlarut-larut akan berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok, yang pasti menyusahkan masyarakat.

Menurut Said Aqil, jika diperlukan maka organisasi kemasyarakatan seperti NU siap menjembatani untuk mencairkan kebuntuan di antara elit politik pascapemilihan presiden dan pimpinan parlemen.

"Sejauh ini belum ada (permintaan). Tapi jika ada kami siap menjembatani," kata Said Aqil.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement