REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo bisa memaksimalkan peran Wapres Jusuf Kalla, untuk melobi Partai Golkar agar bersedia bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat dan mendukung pemerintahannya.
"Ini semacam memberi mandat ke JK untuk melobi karena sampai saat ini JK masih kader Golkar dan masih punya kekuatan di sana, walaupun tidak menduduki posisi struktural dalam kepengurusan," kata Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris, Jumat (10/10).
Syamsuddin menjelaskan salah satu cara yang dapat dilakukan adalah JK mesti menjadi bagian dari pengambilalihan kepemimpinan Partai Golkar. "Artinya, JK mesti menggalang dana bagi lawan-lawan politik Aburizal Bakrie untuk merebut kursi pimpinan dalam Munas Golkar nantinya," ujarnya.
Menurutnya apabila posisi ketua umum dapat direbut dengan dukungan dari JK, kemungkinan besar dukungan Golkar nantinya lebih condong ke KIH. Ia juga menambahkan, JK memiliki pengalaman yang banyak di pemerintahan sehingga ia sudah matang dalam melakukan lobi-lobi politik.
"Pengalamannya jadi wapres juga bisa membantu Jokowi untuk melaksanakan pemerintahan lima tahun ke depan," ujarnya.
Selain itu, JK juga punya pengalaman menjadi negosiator dalam penyelesaian konflik di Aceh, Ambon, dan Poso.