Jumat 10 Oct 2014 15:07 WIB

'Anak Bukan Asbak Rokok'

  Masyarakat dari Indonesian Young Pharmacist Group dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) melakukan kampanye bahaya rokok di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (1/6). (Republika/ Yasin Habibi)
Masyarakat dari Indonesian Young Pharmacist Group dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) melakukan kampanye bahaya rokok di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (1/6). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi menegaskan anak-anak bukanlah asbak rokok terkait banyaknya fenomena anak sebagai korban perokok pasif di Indonesia.

"Kalau di dalam rumah ada bayi atau anak, apalagi anak itu sedang menyusui lalu ibu atau bapaknya merokok, itu artinya anak kita diracuni dengan rokok. Masa anak itu kita jadikan asbak rokok," kata Nafsiah Mboi di Jakarta, Jumat (10/10).

Menurut dia, anak-anak memiliki hak yang sama seperti perokok untuk menikmati udara yang segar dan sehat karena itu anak-anak harus jauh dari asap rokok. Dikatakannya, banyak anak yang mudah mengisap asap rokok di lingkungan rumahnya.

"Padahal berdasarkan riset salah satu pembunuh atau penyebab penyakit besar adalah polusi. Dan polusi terberat itu ada di indoor. Salah satunya adalah asap rokok di rumah," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, menunjukkan bahwa jumlah perokok usia di atas 15 tahun sebanyak 36,3 persen. "Sebagian besar dari mereka adalah perokok laki-laki dengan prevalensi 64,9 persen dan jumlah ini terbesar di dunia," katanya.

Ia mengaku miris dengan angka tersebut terlebih beberapa waktu lalu ditemukan seorang balita berusia dua asal Sumatera Selatan bernama Aldi Rizal yang menjadi perokok aktif. "Beruntung kasus balita perokok itu sudah kami tangani. Dan saat ini, kami terus mencoba memerangi bahaya rokok, khususnya kepada anak kecil seperti dengan adanya upaya penghentian merokok di puskesmas-puskesmas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement