Kamis 09 Oct 2014 17:38 WIB

Capim KPK: Supervisi KPK dan Penegakan Hukum Mesti Dihidupkan

Rep: C62/ Red: Djibril Muhammad
Gedung KPK
Gedung KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)‎ Ahmad Taufik berjanji akan mengibahkan dirinya jika terpilih jadi pimpinan KPK. Sebab, kata dia, pekerjaan menjadi pimpinan di lembaga pemberantasan korupsi bukan perkara mudah.

"Saya akan hibahkan nyawa saya. Bahkan kalau nyawa saya ada dua, akan saya serahkan dua-duanya," kata Ahmad Taufik menjawab pertanyaan panitia seleksi calon pimpinan KPK di aula Graha pengayom, Kementerian Hukum dan HAM, Kamis (9/10).

Menurut Taufik, kasus korupsi yang terjadi di Indonesia sudah ‎terstruktur sistematis dan masif. Sehingga diperlukan cara-cara yang sistematis juga untuk memberantas korupsi.

Selama ini menurut Taufik, penyidik KPK terlihat kelelahan dalam memberantas korupsi yang sudah begitu masif. "Melihat banyaknya kasus yang ditangani KPK membuat KPK kelelahan," ujarnya.

‎Karena kasus korupsi di Indonesia ini sudah terstruktur dan masif, maka ia menilai, komunikasi antara penegak hukum seperti Kepolisian dan Kejaksaan mesti ditingkatkan.

"Selain itu menghidupkan kembali fungsi inspektorat dan pengawasan. Agar betul-betul secara sistem bisa melakukan pencegahan‎." katanya.

Disinggung kembali masalah aktivitas istrinya di partai politik, Ahmad Taufik berjanji akan meminta istrinya untuk keluar dari partai. Meski dia menjamin, tidak akan mengganggu aktivitas istrinya di partai dan dirinya sebagai komisioner KPK jika terpilih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement