Ahad 05 Oct 2014 12:21 WIB

Warga Inggris Tentang Serangan London Di Irak dan Suriah

Rep: c64/ Red: Joko Sadewo
Pasukan koalisi AS-Sekutu di perang Afghanistan (Ilustrasi)
Pasukan koalisi AS-Sekutu di perang Afghanistan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ratusan warga Inggris menggelar aksi unjuk rasa di London untuk menentang serangan Inggris terhadap Irak dan Suriah, kemarin, seperti yang dilansir//Anadolu Agency//, Sabtu (4/10).

Ratusan demonstran ini berbaris di Downing Street dan berkumpul di London, Ibu kota Inggris. Meskipun saat itu hujan deras, banyak orang ditepi jalan yang ikut serta ambil bagian dalam aksi tersebut. Yang mana, aksi yang diselenggarakan oleh koalisi "Stop The War" itu berlangsung hampir lima jam lamanya.

Selama aksi itu berlangsung, para demonstran meneriakkan yel-yel "Kami tidak ingin perang lagi. Hentikan pembunuhan," teriak mereka. Selain itu, mereka juga membawa spanduk besar yang bertuliskan, "Hentikan Pemboman di Irak dan Jangan Serang Suriah".

Kemudian, sekelompok demonstran yang di tiba di Downing Steert juga mengheningkan cipta selama satu menit untuk seorang pekerja Inggris Alan Henning yang dibunuh oleh ISIS.

Sementara itu, seorang politisi partai Buruh Inggris dan juga sebagai anggota parlemen untuk Islington Utara Jeremy Corbyn menentang pemboman terhadap Irak meskipun parlemen setuju untuk melakukan serangan udara.  "Saya menentang bukan berarti saya mendukung ISIS. Tetapi, saya percaya bahwa intervensi Barat hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk," ujar Corbyn.

Ia melanjutkan, pemboman tersebut akan menimbulkan lebih banyak dukungan terhadap ISIS dan bukan berkurang. Yang ingin dilihatnya adalah perdamaian di kawasan itu.

"Saya pikir ISIS bukanlah masalah dan ancaman besar bagi Inggris, tetapi saya berpikir justru ancaman yang lebih besar bagi Inggris adalah keterlibatannya dalam perang di seluruh dunia." tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement