Jumat 03 Oct 2014 19:49 WIB

Pelantikan DPR Bikin Dolar Naik, Saham Turun

Rep: C87/ Red: Djibril Muhammad
Ketua GP Ansor Nusron Wahid (kanan), dan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara saat diskusi publik di Jakarta, Jumat (19/9). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua GP Ansor Nusron Wahid (kanan), dan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara saat diskusi publik di Jakarta, Jumat (19/9). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR terpilih dari fraksi Partai Golkar, Nusron Wahid, mengatakan kebanggaannya sebagai anggota DPR tereduksi. Sebab, setelah pelantikan anggota DPR pada 1 Oktober, perekonomian Indonesia justru melemah.

"Yang saya sedihkan, kebaggaan sebagai anggota DPR tereduksi setelah pelantikan bukan menciptakan optimisme, malah dolar naik dan saham turun," kata Nusron kepada wartawan, seusai diskusi bertema Refleksi Persoalan HAM Masa Lalu: Solusi Untuk Pemerintahan Jokowi-JK, di Kantor PP GP Ansor Jl Kramat Raya No 65A Jakarta Pusat, Jumat (3/10).

Nusron menilai hal itu disebabkan adanya pesimisme di masyarakat. Sehingga ke depan bagaimana pesimisme itu dijawab pemerintahan Jokowi-JK.

Menurutnya, suatu lembaga harus menciptkan optimisme bagi rakyat. Jika tidak, lembaga tersebut tidak ada artinya. Dia menilai hal berkebalikan justru terjadi saat PDIP resmi mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden. Menurutnya, saat itu saham merangkak naik, dan nilai rupiah lebih menguat.

"Kalau pelantikan DPR sebaliknya, ini kan negatif. Ke depan harus dipikirkan bagaimana lembaga ini membawa optimisme bagi masyarakat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement