Jumat 03 Oct 2014 13:11 WIB

Parkir Meter Berlaku, Pendapatan Parkir DKI Jakarta Meningkat

Rep: c66/ Red: Esthi Maharani
 Seorang juru parkir memandu pengendara saat mengoperasikan mesin parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Selasa (30/9).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Seorang juru parkir memandu pengendara saat mengoperasikan mesin parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Selasa (30/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendapatan daerah dari retribusi parkir meningkat di DKI Jakarta. Hal ini, terutama sejak diterapkannya sistem parkir meter yang saat ini mulai efektif di Jalan KH Agus Salim atau dikenal Jalan Sabang.

Menurut Kepala Unit Pelaksana (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga pendapatan dari retribusi parkir di wilayah tersebut meningkat hingga 12 persen per hari. Ia menjelaskan kebocoran parkir tidak terjadi lagi di Jalan Sabang, yang selama ini dikelola oleh para juru parkir.

"Saat ini kami menerima pendapatan dari retribusi parkir di Jalan Sabang sebesar Rp 6 juta per hari. Saya harap jumlah ini dapat semakin meningkat," ujar Sunardi, Jumat (3/10).

Ia menuturkan, dengan penerapan sistem parkir meter, pendapatan dari retribusi parkir di Jalan Sabang seharusnya dapat mencapai Rp 14 juta. Jumlah ini dilihat dari tarif yang dikenakan untuk setiap kendaraan, yaitu bagi kendaraan roda empat sebesar Rp 5000 per jam dan roda dua Rp 2000.

Namun, Sunardi mengatakan hingga saat ini masih terdapat 50 persen area yang tidak dapat dipakai untuk parkir. Selain itu, sistem pembayaran parkir meter dengan menggunakan koin dinilai tidak maksimal.

"Tentu lebih baik dengan sistem electronic money (e-money), karena jika dengan koin maka kami khawatir masyarakat dapat tidak jujur melakukan pembayaran sesuai waktu," ujar Sunardi menjelaskan.

Sebelumnya Wakil Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga berencana mengganti sistem pembayaran parkir meter dengan e-money. Ia berpendapat, kebocoran parkir seperti yang kerap terjadi dapat secaramaksimal teratasi dengan sistem pembayaran itu.

"Sistem parkir meter ini kan bisa menaikan pendapatan daerah, makanya dengan pembayaran lewat e-money hasilnya bisa lebih maksimal," ujar Basuki.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement