REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Paripurna Ke-2 DPR RI, Masa Persidangan I Tahun Sidang 2014-2015, dianggap berjalan seenaknya saja oleh PDIP.
Ketua Fraksi PDIP DPR RI, Puan Maharani, menyatakan sidang paripurna DPR saat ini, Kamis (2/10), berjalan seenaknya saja karena tidak menampung hak politik PDIP.
"Mikrofon di fraksi PDIP dalam sidang paripurna tidak bisa dihidupkan. Jadi, kami merasa hak politik anggota PDIP tidak dihargai," jelas Puan.
Akibatnya, lanjut Puan, parpol-parpol koalisi Prabowo lebih diuntungkan daripada teman-teman PDIP dalam sidang paripurna ini.
Merespon situasi ini, paparnya, keempat parpol, yakni PDIP, Partai Nasdem, Partai Hanura dan PKB sepakat untuk tidak mengikuti proses sidang paripurna ini hingga akhir nanti.
PDIP, jelasnya, ingin hasil sidang paripurna menjadi teladan bagi seluruh rakyat Indonesia.
PDIP pun berpendapat proses pengambilan keputusan dalam sidang paripurna DPR RI hari ini, Kamis (2/10) dini hari, tidak menghargai hak perbedaan pendapat dalam proses musyawarah dan mufakat.
"Akibatnya, PDIP, PKB, Partai Nasdem dan Partai Hanura tidak mau bertanggungjawab dan tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan di sidang paripurna ini," ungkapnya.