REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemkot Sukabumi mulai mengaktifkan kembali keberadaan balai latihan kerja (BLK). Lembaga tersebut diharapkan mampu menekan tingkat pengangguran di Kota Sukabumi yang masih tinggi.
"Sebelumnya, memang belum ada BLK,’’ ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BLK Kota Sukabumi, Agus Adriamsyah kepada Republika, Rabu (1/10).
Pembentukan BLK ini secara resmi dilakukan pada Agustus 2014 lalu. Menurut Agus, BLK ini nantinya menjadi ajang pemberian keterampilan tambahan kepada para pencari kerja.
Sehingga mereka mempunyai keahlian agar bisa diterima oleh pasar kerja maupun menjadi pelaku usaha.Rencananya kata Agus, BLK akan melakukan sejumlah pelatihan pada 2015 mendatang.
Dalam perencanaan ada tujuh jenis kegiatan antara lain pelatihan memperbaiki handphone (HP), las, tata rias kecantikan, terapis, manajemen usaha, dan menjahit.
Sasaran pelatihan ujar Agus, adalah warga yang belum mendapatkan pekerjaan. Sehingga diharapkan setelah mengikuti pelatihan di BLK mereka dapat membuka tempat usaha atau diterima di perusahaan.
Diakui Agus, mayoritas pengangguran di Kota Sukabumi adalah laki-laki. Sementara kalangan wanita sebagian besar ditampung di sejumlah pabrik baik yang ada di Kota Sukabumi maupun Kabupaten Sukabumi.
Diperkirakan terang Agus, jumlah pengangguran di Sukabumi mencapai sebanyak 9 ribu orang. Jumlah tersebut ditargetkan berkurang dengan kehadiran BLK.
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, pemkot berkomitmen untuk mengatasi masalah pengangguran. Salah satunya dengan memberikan pelatihan kewirausahaan agar warga mempunyai keahlian untuk membuka usaha sesuai dengan kema