Senin 29 Sep 2014 18:02 WIB

PDIP: Kami Kecewa Tapi Demokrat Yang Rugi

Rep: m akbar wijaya/ Red: Taufik Rachman
Eva Kusuma Sundari
Foto: antara
Eva Kusuma Sundari

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Fraksi PDIP mengaku kecewa dengan sikap Fraksi Demokrat yang memilih meninggalkan sidang (walkout) paripurna pengesahan RUU Pilkada menjadi undang-undang.

Namun sikap Demokrat tidak membuat PDIP merasa dirugikan. "Kami kecewa. Tapi yang rugi sebenarnya Demokrat sendiri," kata anggota Fraksi PDIP, Eva K. Sundari saat dihubungi Republika, Senin (29/9).

Demokrat seperti menjadi kambing hitam atas pengubahan mekanisme pilkada langsung menjadi tidak langsung. Di berbagai forum diskusi maupu sosial media Demokrat dihujat karena dianggap hanya bersandiwara mendukung pilkada langsung. "Mereka (Demokrat) sekarang yang digebuki rakyat," ujar Eva.

Eva mengatakan walk out Demokrat  bukan hanya mengecewakan PDIP, tapi juga rakyat Indonesia. Ia menilai Demokrat telah mengkhianati kepercayaan rakyat. "Yang dikhianati sebetulnya seluruh rakyat. Bukan hanya PDIP," kata Eva.

Sebelumnya, Jum'at (26/9) dini hari, Fraksi Demokrat memutuskan meninggalkan (walkout) sidang paripurna pengambilan keputusan tingkat II pengesahan RUU Pilkada. Fraksi Demokrat beralasan 10 syarat mereka terhadap pilkada langsung tidak disepakati secara musyawarah mufakat oleh sembilan fraksi di DPR. Mereka juga beralasan tidak mau terlibat dalam proses pengambilan putusan yang sempat diwarnai kegaduhan.

Persoalannya walk out Demokrat tersebut justru dilakukan ketika Fraksi PDIP, Fraksi PKB, dan Fraksi Hanura bersedia mendukung opsi yang ditawarkan SBY tentang pilkada langsung dengan 10 syarat. Alhasil konstelasi politik partai-partai pendukung pilkada langsung dan tidak langsung berubah. Kepergian Demokrat membuat partai-partai pendukung pilkada langsung kalah suara saat voting.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement